Apakah Bunda sering pusing menghadapi si kecil yang menolak makan sayur? Sudah bukan rahasia lagi antara sayur dan si kecil bagaikan dua dunia yang saling bertolak belakang. Terkadang agar si kecil suka dan mau makan sayur dengan sukarela serta gembira, Bunda mencoba berbagai cara, mulai dari membujuk dengan lembut, menyogok, sampai akhirnya mengeluarkan jurus terakhir yang sedikit "memaksa," tapi apa hasilnya, sayuran tetap teronggok manis di piring dengan jumlah yang sama dengan sebelumnya, yang artinya si kecil tetap tidak menyentuhnya. Jangan khawatir, karena Bunda tidak sendiri! Hampir setiap orangtua pernah mengalami drama sayur di meja makan.
Nah, jika Bunda sedang berada di fase ini, menghadapi si kecil yang terlihat belum menyukai sayur, ada tips yang pastinya akan membantu Bunda tanpa harus mengeluarkan jurus memaksa. Namun tentu saja, membangun kebiasaan makan sayur pada anak bukanlah hal mudah, butuh kesabaran dan tentunya strategi yang tepat. Dengan menerapkan cara yang tepat, Bunda bisa mengenalkan sayur sejak dini dengan cara yang menyenangkan, karena inilah kunci agar anak suka sayur sejak dini. Sebelumnya, pahami dulu yang Bunda mengapa anak seringkali susah makan sayur.
Mengapa Anak Sering Susah Makan Sayur?
Bunda, sebelum membahas solusinya, yuk pahami dulu beberapa alasan umum mengapa anak sulit makan sayur, seperti berikut ini:
- Rasa Pahit Alami. Beberapa sayuran memiliki rasa pahit atau asam yang kuat, yang mungkin kurang disukai lidah sensitif anak-anak.
- Tekstur yang Aneh. Sayuran memiliki tekstur yang bervariasi – ada yang renyah, berserat, atau lembek – yang kadang terasa aneh bagi anak.
- Pengalaman Buruk. Pernah dipaksa makan sayur bisa menciptakan trauma dan asosiasi negatif.
- Kurangnya Paparan. Jika anak jarang dikenalkan pada berbagai jenis sayur sejak awal, mereka cenderung kurang familiar dan menolak.
- Meniru Orang Tua. Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua sendiri kurang gemar makan sayur, anak bisa menirunya.
Strategi Ampuh Bikin Anak Jatuh Cinta pada Sayur
Mulai Sejak Dini dan Konsisten
- MPASI Adalah Kunci: Perkenalkan berbagai jenis puree sayuran tunggal saat MPASI dimulai (sekitar usia 6 bulan). Biarkan bayi akrab dengan rasa dan teksturnya. Contoh: Puree brokoli, wortel, labu siam.
- Paparan Berulang: Jangan menyerah jika anak menolak di percobaan pertama. Butuh 10-15 kali paparan agar anak mau menerima makanan baru. Terus tawarkan dalam porsi kecil tanpa paksaan.
Jadikan Sayur Menarik dan Menyenangkan
- Warna-warni di Piring: Anak-anak suka warna. Sajikan sayur dengan beragam warna (merah wortel, hijau brokoli, kuning jagung, ungu kol). Piring yang cantik akan menggugah selera.
- Kreasi Bentuk: Gunakan cetakan kue untuk membentuk sayuran seperti bintang, hati, atau hewan. Ini bisa membuat sayur terlihat seperti mainan yang bisa dimakan.
- Libatkan Anak dalam Proses: Ajak anak mencuci sayur, memetik daunnya, atau bahkan menanam benih sayur di pot kecil. Keterlibatan ini akan menumbuhkan rasa memiliki dan minat.
- Berikan Nama Lucu: Beri nama unik untuk sayuran. Misalnya, "brokoli pohon peri" atau "wortel kelinci perkasa". Ini akan memicu imajinasi mereka.
Siasat Cerdas "Sembunyikan" Sayur
- Campurkan dalam Makanan Favorit: Sebenarnya ini adalah trik klasik, namun sangat efektif. Caranya, haluskan sayuran (seperti wortel, labu siam, bayam, atau sayuran lainnya) dan campurkan ke dalam nugget atau bakso homemade, saus pasta atau saus krim yang disukai si kecil, adonan pancake atau muffin atau jenis kue lainnya, serta bisa dicampurkan juga dalam adonan omelet atau telur dadar.
- Di buat Jus atau Smoothie: blender sayuran yang rasanya tidak terlalu kuat (bayam, mentimun) bersama buah-buahan manis yang menjadi kesukaan anak (pisang, mangga, stroberi, melon, dan lainnya).
Jadilah Contoh atau Role Model untuk Anak
- Makan Bersama. Jadikan waktu makan sebagai momen keluarga, karena di momen makan bersama ini anak akan cenderung meniru kebiasaan makan orangtua serta anggota keluarga lainnya. Tunjukkan pada anak bahwa sayur sangat nikmat apalagi jika dimakan bersama lauk-pauk lainnya, dengan begitu akan terbentuk mindset dalam diri anak bahwa semua orang dikeluarganya, terutama ayah dan bundanya sangat menikmati sayur.
- Ekspresi Favorit. Hindari membuat ekspresi tidak suka saat makan sayur, bahkan jika sayur tersebut tidak disukai. Ketahuilah, anak sangat peka dengan bahasa tubuh orangtuanya, sehingga bisa merasakan jika sayur yang sedang dimakan tersebut tidak disukai atau bukan sayur favorit.
Libatkan Anak dalam Pemilihan Menu
- Ajak Belanja: Saat berbelanja di pasar atau supermarket, biarkan anak memilih satu atau dua jenis sayuran yang ingin mereka coba. Rasa ingin tahu mereka akan terpancing.
- Pilihan Terbatas: Beri anak pilihan terbatas, misalnya, "Mau brokoli atau buncis hari ini?" Ini memberi mereka rasa kontrol tanpa membiarkan mereka menolak sama sekali.
Sajikan dengan Cara Berbeda
- Saus Cocolan Menarik: Beberapa anak lebih suka mencocol sayuran. Sediakan saus sehat seperti hummus, yogurt plain dengan sedikit rempah, atau saus tomat homemade.
- Coba Berbagai Metode Masak: Jika anak tidak suka brokoli kukus, coba panggang dengan sedikit minyak zaitun dan taburan keju. Tekstur dan rasa akan berubah dan mungkin lebih disukai.
![]() |
| Gambar: Canva.com |








Posting Komentar